Menjelaskan proses fase bulan
menjadi tantangan tersendiri untuk Pak Siswanto. Beliau harus menugaskan
siswa untuk melakukan pengamatan terjadinya fase bulan selama satu
bulan. Namun dengan alat peraga murah (APM) fase bulan, Pak Siswanto
dapat menjelaskannya dengan lebih cepat dan mudah.
![](http://wapikweb.org/kb/admin/media_store/2/AA-01295/Fase%20Bulan%202.png)
![](http://wapikweb.org/kb/admin/media_store/2/AA-01295/Fase%20Bulan%202.png)
Siswa mengamati alat peraga fase bulan dalam bentuk power point
Sebagai
guru yang juga mengajarkan IPA, Pak Siswanto, S.Pd beberapa kali
bingung menjelaskan materi-materi IPA ke siswa. Misalnya saja saat
terjadinya gerhana matahari, momen tersebut belum tentu ada setiap
tahun. “Sebelumnya saya mengajar dengan cara yang sangat konvensional
sehingga kadang-kadang beberapa siswa masih terlihat bingung meskipun
sudah saya jelaskan dengan gambar,” ungkap guru yang mengajar kelas IV
di SDN Kutorejo III, Kertosono-Nganjuk Jatim.
Tahun
2007 beliau terpilih sebagai Pemandu Bidang Studi (PBS) IPA dan
mengikuti pelatihan ToT Pembekalan Pemandu dan MTT tentang active
learning. Pak Siswanto benar-benar mendapatkan pencerahan tentang model
pembelajaran yang selama ini beliau cari.
“Saya
sangat terbantu dengan pelatihan ini dan saya seperti mendapatkan
pencerahan, terutama materi tentang pembuatan alat peraga murah (APM),”
terangnya.
Pulang dari pelatihan, Pak Siswanto
pelan-pelan mengubah cara mengajarnya. Termasuk diantaranya beliau giat
membuat alat peraga IPA. Salah satu yang menjadi kebanggaannya adalah
APM Fase Bulan yang menjelaskan tentang perubahan bulan awal (sabit)
hingga bulan penuh (purnama). Dengan memanfaatkan kain hitam, bola dan
senter, Pak Siswanto berhasil memberikan penjelasan kepada siswa tentang
tahap-tahap terjadinya bulan awal hingga bulan penuh. Menggunakan latar
belakang kain hitam, Pak Siswanto menggantungkan bola di depan kain.
Kemudian bola tersebut di sorot dengan senter. Dari sana terjadi
pantulan-pantulan bayangan bola yang mirip dengan fase bulan awal hingga
bulan penuh.
“Siswa sangat antusias mengikuti
pembelajaran IPA, padahal sebelumnya siswa menganggap pelajaran IPA
sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan,” kenangnya.
Pak
Siswanto juga membuat beberapa inovasi pembelajaran lainnya, termasuk
diantaranya memanfaatkan peralatan ICT di kelas. “Sebelum saya punya
laptop, dulu saya paling rajin meminjam peralatan ICT di Pusat Sumber
Belajar Gugus. Saya selalu penasaran ingin selalu menemukan hal-hal
menarik di internet yang bisa saya kembangkan di kelas saya,” terangnya.
![](http://wapikweb.org/kb/admin/media_store/2/AA-01295/Fase%20Bulan%201.png)
Pak Siswanto mendampingi siswa-siswinya menggunakan alat peraga fase bulan
Setelah
pembelajaran, Pak Siswanto kemudian melakukan evaluasi akhir dari
pembelajaran yang beliau lakukan. Secara singnifikan nilai anak
meningkat 79%. Sebanyak 15 siswa mendapatkan nilai 100, 4 siswa
mendapatkan nilai 80 dan hanya 5 siswa mendapatkan nilai 60. Padahal
sebelumnya rata-rata siswa yang mendapatkan nilai 100 hanya 1-2 siswa
saja sementara sisanya mendapatkan nilai antara 50-70. Hasil ini tentu
saja menggembirakan sekolah dan Pak Siswanto. Beliau kemudian selalu
berusaha dalam setiap pembelajaran selalu memanfaatkan ICT atau membuat
APM agar siswa lebih mudah memahami. Tidak itu saja, siswa menjadi
sangat antusias dan ketagihan saat pelajaran IPA tiba. “Saya senang kini
antusiasme siswa justru memacu saya untuk lebih kreatif saat mengajar
IPA,” terang Pak Siswanto.*
Video penerapan alat peraga fase bulan dapat diikuti pada wapik selanjutnya(Kontributor: WAPIK-Unesa)Lokasi/alamat pelaksanaan praktik yang baik |
:
|
SDN Kutorejo III, Kertosono-Nganjuk Jatim |
Tingkat pendidikan |
:
|
SD/MI |
Lingkup pendidikan |
:
|
kelas |
Masalah/Latar belakang – Mengapa praktik yang baik ini dianggap penting? Praktik ini dilaksanakan untuk mengatasi masalah apa? |
:
|
|
Tujuan praktik yang baik |
:
|
|
Penjelasan: strategi, proses/langkah kegiatan/sumber atau materi yang dibutuhkan |
:
|
|
Hasil, dampak atau perubahan dari praktik yang baik |
:
|
|
Informasi pelaku dan/kontributor – nama dan alamat |
:
|
Pelaku : Pak Siswanto (Guru IPA kelas IV SDN Kutorejo III, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur) Penulis: Dian Kusuma Dewi (USAID Prioritas) Kontributor: WAPIK-Unesa |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar