![Tahap Penyusunan LKS](http://ilmu-pendidikan.net/wp-content/uploads/2014/10/Menyusun-LKS.jpg)
Bahan ajar lembar kegiatan siswa (LKS)
dapat menjadi bahan ajar yang sangat bermanfaat dan tepat digunakan
untuk materi pelajaran tertentu bahkan juga dapat digunakan untuk hampir
pada semua materi pembelajaran. Tak heran jika banyak guru yang
menerapkan dan menggunakan bahan ajar lembar kegiatan siswa (LKS) ini
dalam kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan.
Lembar kegiatan siswa (LKS) dapat disusun sendiri oleh guru agar lebih tepat digunakan dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Lembar kerja siswa (LKS) dapat dibuat atau disusun dalam berbagai bentuk,
bentuk-bentuk LKS ini menyesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang
akan dilakukan, misalnya guru merancang LKS untuk kumpulan praktikum
saja atau juga untuk penggunaan dalam pembelajaran lainnya.
Agar dapat membuat dan menyusun bahan ajar
lembar kegiatan siswa (LKS) yang baik, dalam proses penyusunan
hendaknya memperhatikan berbagai hal yang mempengaruhi dan juga tidak
dibuat dengan asal-asalan. Bahan ajar apapun termasuk LKS meskipun
sederhana namun jika dibuat dengan sembarangan dan tanpa memperhatikan
hal-hal atau langkah-langkah dan tahapan yang baik akan menjadi bahan
ajar yang kurang tepat bahkan bisa sangat tidak cocok jika diterapkan
dalam pembelajaran.
Untuk itu hendaknya dalam penyusunan atau
pembuatan lembar kegiatan siswa (LKS) perlu memperhatikan
langkah-langkah atau tahapan yang baik dan runtut agar dapat
menghasilkan bahan ajar lembar kegiatan siswa yang baik dan tepat
diterapkan dalam pembelajaran. Diknas dalam Prastowo (2012: 212)
menjelaskan mengenai tahapan atau langkah-langkah yang baik dalam
menyusun bahan ajar lembar kegiatan siswa (LKS), langkah-langkah
tersebut adalah:
1. Analisis Kurikulum
Analisis Kurikulum sangat penting dalam
perencanaan pembuatan lembar kegiatan siswa. Guru harus mampu memilih
materi-materi yang akan dan tepat menggunakan bahan ajar lembar kegiatan
siswa (LKS). Hal-hal yang menyangkut kurikulum termasuk perangkat
pembelajaran harus diperhatikan terutama pada materi dan kompetensi yang
harus dicapai siswa.
2. Menyusun Peta Kebutuhan LKS
Langkah dalam penyusunan peta kebutuhan
LKS ini menentukan kuantitas atau banyaknya LKS yang diperlukan. Pada
tahap ini juga ditentukan urut-urutan LKS agar dapat digunakan secara
dengan baik runtut dan tidak menimbulkan kebingungan. Analisis kurikulum
pada langkah sebelumnya sangat berperan disini, jika analisis kurikulum
sudah dilakukan maka penyusunan peta kebutuhan LKS dapat lebih mudah
dilakukan. Termasuk juga didalam penyusunan peta kebutuhan lembar kerja
siswa adalah analisis sumber belajar yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
3. Menentukan Judul LKS
Judul LKS biasanya ditentukan dan
disesuaikan dengan tiap kompetensi yang akan dicapai. Jika terlalu besar
maka dapat disesuaikan dengan tiap-tiap materi pokok yang diajarkan.
Dalam penentuan judul lembar kegiatan siswa (LKS) ini juga harus
menentukan komponen penunjang LKS lainnya seperti Kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai juga tujuan penggunaan LKS tersebut serta
komponen lainnya.
4. Menulis LKS
Dalam menulis lembar kegiatan siswa (LKS) terdiri dari 4 langkah utama, yaitu:
- Merumuskan kompetensi dasar. Kompeteensi dapat dirumuska dengan mengacu dari kurikulum yang dipakai, guru langsung mencantumkan kompetensi yang ada pada kurikulum dan perangkat pembelajaran ke dalam LKS
- Menentukan alat penilaian. Penilaian perlu dilakukan dalam setiap pembelajaran, maka sangat perlu dalam LKS dicantumkan alat penilaian yang digunakan. Penilaian ditentukan sesuai kebutuhan serta bentuk dan tujuan dari penggunaan LKS. Perhatikan juga apakah perlu adanya pre-test atau tidak jika ada tentu harus dicantumkan pada awal pada struktur LKS tersebit nantinya.
- Menyusun materi. Penyusunan materi jelas harus dilakukan dengan mengacu pada materi dan hal-hal apa saja yang harus disampaikan. Materi ditulis diambil dari sumber belajar yang telah ditentukan sebelumnya. Perlu diperhatikan juga seberapa dalam materi harus dicantumkan dalam LKS, jika menggunakan sumber belajar lain seperti buku teks pelajaran atau lainnya maka materi yang dicantumkan dalam LKS dapat secara umum dan informasi tambahan yang tidak terdapat dalam sumber belajar lain yang digunakan.
- Menyusun Struktur LKS. Struktur bahan ajar lembar kegiatan siswa (LKS) harus sangat diperhatikan, ini berkaitan dengan bagaimana kemudahan dalam menggunakan LKS tersebut nantinya. LKS harus disusun secara baik, urut, dan tidak menimbulkan kebingungan dalam penggunaannya. Struktur bahan ajar LKS harus disusus urut yang setidaknya terdiri atas 6 komponen yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.
Memang langkah-langkah pembuatan bahan
ajar lembar kegiatan siswa diatas tidaklah baku, namun jika
langkah-langkah diatas diterapkan setidaknya bahan ajar LKS yang
dihasilkan dapat lebih baik dan berkualitas. Tahapan penyusunan LKS
tersebut sangatlah sederhana dan mudah diterapkan sehingga guru tentunya
tidak perlu kebingungan lagi apa yang harus dilakukan jika mengikuti
langkah-langkah diatas dalam membuat LKS.
Salah satu metode yang dapat diterapkan dengan menggunakan LKS dalam pembelajaran adalah SQ3R.
Guru bisa mempertimbangkan untuk penggunaan metode SQ3R dalam
pembelajaran dengan bahan ajar LKS sehingga pembelajaran dan bahan ajar
dapat lebih sesuai dengan fungsi dan tujuan pembuatan LKS.
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar